Rabu, 23 Januari 2013

The history of Rubber

Hai Sob, Setiap hari dan dimana-mana kita ketemu atau menggunakan karet, Mulai dari alat-alat pribadi maupun transportasi.Bahan karet yang kita gunakan ini ada dua macam yaitu, karet sintetis & karet alam.
Karet alam berasal dari tanaman karet (Havea brasilienss) yang diambil getahnya.  Apakah Sobat sudah tau sejarah penemuan karet pertama kali?   kasih tau gak ya.. Ok lah langsung saja.
Karet sebenarnya sudah ditemukan oleh suku indian dan dikembangkan oleh seseorang yang melihat dari hasil karet tersebut, siapakah beliau?…… hehe ya benar sekali yaitu penemu benua Amerika Christopher Columbus.


Sob, Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua Amerika pada 1476. saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola dengan menggunakan suatu bahan yang dapat melantun bila dijatuhkan ketanah. Bola tersebut terbuat dari campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan (lateks) kemudian dipanaskan diatas unggun dan dibulatkan seperti bola.

 

Pada 1731, para ilmuwan mulai tertarik untuk menyelidiki bahan tersebut. seorang ahli dari Perancis bernama Fresnau melaporkan bahwa banyak tanaman yang dapat menghasilkan lateks atau karet, diantaranya dari jenis Havea brasilienss yang tumbuh di hutan Amazon di Brazil. Saat ini tanaman tersebut menjadi tanaman penghasil karet utama, dan sudah dibudidayakan di Asia Tenggara yang menjadi penghasil karet utama di dunia saat ini ya terutama INDONESIA hehehe.

Perkembangan Karet
Seorang ahli kimia dari Iggris pada tahun 1770 melaporkan bahwa, karet dapat digunakan untuk menghapus tulisan dari pensil. sejak 1775 karet mulai digunakan sebagai bahan penghapus tulisan pensil, dan jadilah karet itu di Inggris disebut dengan nama Rubber (dari kata to rub, yg artinya menghapus), sebelumnya remah roti biasa digunakan orang untuk menghapus tulisan pensil. Pada dasarnya, nama ilmiah yang diberikan untuk benda yang elastis (menyerupai karet) ialah elastomer, tetapi sebutan rubber-lah lebih populer di kalangan masyarakat awam.
 

Barang-barang karet yang diproduksi waktu itu selalu menjadi kaku di musim dingin dan lengket dimusim panas, sampai seorang yang bernama Charles Goodyear yang melakukan penelitian pada 1838 menemukan bahwa, dengan dicampurkannya belerang dan dipanaskan maka keret tersebut menjadi elastis dan tidak terpengaruh lagi oleh cuaca. sebenarnya pencampuran belerang ini terjadi atas ke teledoran goodyear, yang menyebabkan beberapa belerang tumpah ke dalam kuali tempat ia akan membuat karet. Sebagian besar ilmuwan sepakat untuk menetapkan Charles Goodyear sebagai penemu proses vulkanisasi. Penemuan besar proses vulkanisasi ini akhirnya dapat disebut sebagai awal dari perkembangan industri karet.
Pada waktu pendudukan jepang di Asia Tenggara dalam WWII, persediaan karet alam di negara sekutu menjadi kritis dan diperkirakan akan habis dalam waktu beberapa bulan. Pemerintah Amerika mendorong penelitian dan produksi untuk menghasilkan karet sintetik untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Usaha besar ini membuahkan hasil dalam waktu singkat dan terus berkembang sesudah WWII berakhir pada 1945. Dalam jangka waktu 3 tahun sesudah berakhirnya WWII, sepertiga karet yag dikonsumsioleh dunia adalah karet sintetik. Pada 1983, hampir 4 juta ton karet alam dikonsumsi oleh dunia, sebaliknya, karet sintetik yang digunakan sudah melebihi 8 juta ton dan terus bertambah hingga sekarang.
Nah Sob demikian sejarah penemuan dan perkembangan karet di dunia….

Source: www.sumantry.com

0 Comment:

Posting Komentar

untuk semua teman - teman agar tidak boleh spam dan promosi dalam bentuk apapun dan silahkan mohon kritik dan saran agar blog ini semakin bagus, terimakasih.